Your Power Color Is Lime Green |
You are adventurous, witty, and a visionary. At Your Lowest: You feel misunderstood, like you don't fit in. In Love: You have a tough exterior but can be very dedicated. How You're Attractive: Your self-awareness and confidence lights up a room. Your Eternal Question: "What else do I need in my life?" |
What's Your Power Color?
Setiap menjalani wawancara kerja, cuman satu pertanyaan yang bikin gue panas dingin yaitu, "apa kelebihan kamu?"
Kalau gue boleh jawab "Bapak nggak lihat? Kelebihan saya ya berat badan saya." pasti hidup bakal jadi lebih indah, hehehe... Sayangnya kalau gue sampai berani menjawab seperti itu pasti langsung ditendang dari ruang wawancara.
Seriously though, gue bener-bener nggak tahu kelebihan gue sendiri. Bukan berarti gue bener-bener nggak punya bayangan tentang kelebihan diri gue sendiri, tapi gue cuman takut takabur kalau gue cukup PD untuk benar-benar menetapkan "Kelebihan gue adalah A, B, dan C."
Gue takut begitu gue berkata seperti itu, ternyata malah menjadi senjata makan tuan. Contohnya gue bilang "saya cerdas", tapi nggak tahunya begitu gue kerja malah gue sering melakukan kesalahan yang tergolong bodoh.
Atau lebih parah lagi, gue takut menjadi terobsesi dengan pernyataan gue sendiri karena kalimat yang penuh percaya diri itu bisa berubah menjadi "self suggestion" yang kalau diteruskan bisa-bisa malah jadi "self hypnosis" dan efeknya adalah gue akan berusaha menjadi sesuatu yang bukan sepenuhnya diri gue sendiri.
Contohnya gue bilang "saya supel", berapa persen kemungkinan bahwa gue akan pontang-panting menunjukkan kepada para atasan bahwa gue memang supel? Berkenalan dengan semua orang, rajin tebar pesona dengan ekstra, aktif di semua kegiatan kantor, dan lain-lain, padahal gue nggak sesupel itu. Akhirnya malah capek sendiri karena termakan oleh idealisme terhadap diri sendiri.
Huah... kok jadi teknis banget ya entry hari ini? Hehehe...
Tapi beneran, gue paling bengong kalo sampe dikasi pertanyaan itu. Mau jawab "saya sabar", ntar ternyata banyak orang ceroboh di sekeliling gue dan akhirnya gue ngamuk-ngamuk tiap hari. "Saya rajin" ternyata besoknya kena flu jadi nggak bisa kerja. Ribet kan?
Kadang kepikiran, mungkin gue mendingan jawab "Saya baik. Bukan yang terbaik, tapi baik."
Gue pengen jawab seperti itu karena 'baik' adalah sesuatu yang cenderung subyektif, jadi gue bebas menentukan standar kebaikan gue sendiri. Dan karena 'baik' adalah sesuatu yang positif, jadi sejelek-jeleknya kebaikan gue nggak mungkin negatif kan? Hehehe... licik ya?
Hhh... tapi ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan baik-baik, karena kalau nggak setiap wawancara pasti kelabakan sendiri. Hehehe...
Kalau gue boleh jawab "Bapak nggak lihat? Kelebihan saya ya berat badan saya." pasti hidup bakal jadi lebih indah, hehehe... Sayangnya kalau gue sampai berani menjawab seperti itu pasti langsung ditendang dari ruang wawancara.
Seriously though, gue bener-bener nggak tahu kelebihan gue sendiri. Bukan berarti gue bener-bener nggak punya bayangan tentang kelebihan diri gue sendiri, tapi gue cuman takut takabur kalau gue cukup PD untuk benar-benar menetapkan "Kelebihan gue adalah A, B, dan C."
Gue takut begitu gue berkata seperti itu, ternyata malah menjadi senjata makan tuan. Contohnya gue bilang "saya cerdas", tapi nggak tahunya begitu gue kerja malah gue sering melakukan kesalahan yang tergolong bodoh.
Atau lebih parah lagi, gue takut menjadi terobsesi dengan pernyataan gue sendiri karena kalimat yang penuh percaya diri itu bisa berubah menjadi "self suggestion" yang kalau diteruskan bisa-bisa malah jadi "self hypnosis" dan efeknya adalah gue akan berusaha menjadi sesuatu yang bukan sepenuhnya diri gue sendiri.
Contohnya gue bilang "saya supel", berapa persen kemungkinan bahwa gue akan pontang-panting menunjukkan kepada para atasan bahwa gue memang supel? Berkenalan dengan semua orang, rajin tebar pesona dengan ekstra, aktif di semua kegiatan kantor, dan lain-lain, padahal gue nggak sesupel itu. Akhirnya malah capek sendiri karena termakan oleh idealisme terhadap diri sendiri.
Huah... kok jadi teknis banget ya entry hari ini? Hehehe...
Tapi beneran, gue paling bengong kalo sampe dikasi pertanyaan itu. Mau jawab "saya sabar", ntar ternyata banyak orang ceroboh di sekeliling gue dan akhirnya gue ngamuk-ngamuk tiap hari. "Saya rajin" ternyata besoknya kena flu jadi nggak bisa kerja. Ribet kan?
Kadang kepikiran, mungkin gue mendingan jawab "Saya baik. Bukan yang terbaik, tapi baik."
Gue pengen jawab seperti itu karena 'baik' adalah sesuatu yang cenderung subyektif, jadi gue bebas menentukan standar kebaikan gue sendiri. Dan karena 'baik' adalah sesuatu yang positif, jadi sejelek-jeleknya kebaikan gue nggak mungkin negatif kan? Hehehe... licik ya?
Hhh... tapi ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan baik-baik, karena kalau nggak setiap wawancara pasti kelabakan sendiri. Hehehe...
1 comment:
Hehehe gue niru lu nih, ikut naro di tempat gue.
Soal kelebihan lu hahahaha...gue rasa orang yang interview lu sebisa mungkin menghindari menggunakan kalimat "Apa kelebihan anda" deh...hehehe lucu juga ya kalo ada yang bertanya "Apa kelebihan anda" trus lu jawab dengan "Kelebihan berat badan"...which remind me that sepertinya gue pernah menjawab pertanyaan klise itu dengan "Kelebihan berat badan" deh...gila juga ya gue!!
So...soal kelebihan lu...yah sepertinya yang sering gue bilang ke salah satu temen kita...yah lu bener-bener harus PD untuk bisa menjawab pertanyaan seperti ini. Soalnya, kalo lu terus-terusan merasa bahwa ada orang yang JAUH lebih baik pinter cantik pandai dsb dari gue, yah gak bakal lah kita tahu apa kelebihan kita, karena kita jadi tergoda untuk terus menerus melihat kekurangan kita. Padahal itu gak baik juga untuk diri kita sendiri.
So...gue rasa sih lebih baik lu juga mencoba mencari tahu apa kelebihan lu. 'Kan yang ditanya kelebihan, bukan KEHEBATAN, jadi 'kan sesuatu yang sedikit lebih baik dibandingkan hal-hal lain yang biasa lu lakukan.
Waktu kemaren gue ditanya seperti itu, jawaban gue juga klise sih...gue bilang aja kalo temen-temen gue menilai gue sebagai orang yang bla..bla..bla..bla...jadi secara tidak langsung juga gue gak mengungkapkan kelebihan gue apa hehehe...curang ya?
Tapi tetep perlu lah To, untuk mengetahui apa kelebihan kita...paling gak kita harus tahu bidang apa yang kita kuasai dan di bidang apa kita goblok.
Post a Comment