Friday, April 24, 2009

Pre-Competition Orcelae Vox Sacra


Thank GOD, finally a chance to write something in peace. Hhh...

Well, first things first. Gue sudah lihat trailler film HarPot yang ke-6. DAN, seperti yang gue khawatirkan, karena produksi seri-seri film HarPot, pemeran film-nya sudah kelihatan terlalu dewasa untuk peran yang mereka bawakan. Terutama Emma Watson, yang seharusnya membawakan peran Hermione Granger yang berusia 16 tahun, padahal aslinya dia sudah berumur lebih dari itu (gue nggak yakin dia sekarang umur berapa), jadinya badan dia sudah terlalu 'jadi' untuk badan anak perempuan usia 16 tahun.

Yah, gue cuman bisa berharap supaya paling tidak akting mereka bisa mengimbangi ketidaktepatan usia mereka. Hehehe... Paling nggak gue mengharapkan adegan Dumbledore tewas bisa dibikin setragis mungkin, alias jangan asal lewat trus hai thank you good bye gitu aja. Bisa gue kutuk-kutuk sutradara tuh film.

Secondly, gue sekarang lagi keracunan film-film anime. Damn those Japanese! How can they make such beautiful story line! Cerita-cerita yang mereka buat bener-bener nggak ada yang dangkal. Bahkan buat gue yang tidak begitu suka cerita romantis saja bisa langsung terpesona sama anime yang temanya romantis, sekedar karena mereka kalau bikin cerita pasti nggak garing. Bahkan cerita-cerita yang cliche dan mudah ditebakpun jatuhnya jadi bagus banget kalau dibikin sama orang-orang Jepang itu. Hieh... Oh well, at least I'm enjoying it. Hehehe...

Sekarang yang ketiga (the main event, drum roll please...). Hari ini (24 April 2009), gue dateng di event Pre-Competition Orcelae Vox Sacra. Mereka akan berangkat untuk mengikuti kompetisi di Venesia akhir bulan ini, dan untuk menguji hasil latihan mereka selama ini, mereka mengadakan pre-competition ini yang sifatnya lebih seperti konser singkat yang isinya adalah lagu-lagu yang akan mereka bawakan di kompetisi Venesia nanti.

Well, jujur saja gue nggak bisa memberikan first impression judgement untuk mereka, karena gue sudah beberapa kali menonton mereka latihan. Jadi waktu menonton mereka tadi, gue nggak bisa dibilang surprised dengan penampilan mereka karena gue sudah punya bayangan terlebih dahulu.

So, gue cuman bisa memberikan assesment perkembangan mereka dari pertama kali gue denger mereka latihan.

Kemajuan mereka sudah sangat pesat. Dari pertama kali gue denger mereka latihan dengan power yang masih seadanya, sekarang mereka sudah bisa nyanyi dengan power yang sudah sangat lumayan.

Blending-nya juga bagus, meskipun tidak bisa ditutupi bahwa masing-masing dari keempat suara masih tergantung pada beberapa personil yang berperan sebagai 'blender' bagi rekan-rekan sesama suaranya. Kehadiran sang 'blender' paling terasa di Tenor. Meskipun yang lain sudah bisa kontrol suara, tapi suara para tenor entah mengapa menyatu dengan warna orang yang satu itu. Hmm... nggak apa-apa sih, tapi yang gue takut kalau orang yang satu itu tidak ada, apakah Tenor masih bisa blend seperti tadi.

Warna suara Tenor dan Sopran sudah sangat tepat. Sangat terang dan menembus langit (hiperbola mode - on). Sementara Bass dan Alto kok jadi ikut-ikutan terang ya? Kalau untuk folk song mungkin tidak apa-apa ya, tapi untuk musica sacra, terutama yang ada canon-nya, warna Bass dan Alto yang kurang gelap itu bisa berpengaruh sangat besar, karena masing-masing dari 4 suara punya bagian dimana mereka pegang melodi. Kalau saat mereka pegang melodi, dan hasilnya kurang gelap, bisa-bisa orang-orang mengira kalau bagian bass dinyanyikan oleh tenor. Ya kan?

Selanjutnya adalah solmisasi. Hmm... bagian ini agak memang paling menyusahkan tapi wajib dilaksanakan dengan sesempurna mungkin, karena setengah dari nyawa lagu dipegang oleh solmisasi. Sayangnya gue masih bisa menemukan beberapa bagian dimana ada penyanyi yang salah tembak nada, sehingga hasilnya kunci yang dihasilkan menjadi agak false. Mungkin kalau gangguan ini muncul di folk song, gue bisa bilang kalau gangguan ini muncul dari koreografi yang sedikit banyak akan mengganggu pernafasan dan oleh karenanya integritas nada juga jadi terganggu, tapi gue bisa merasakan gangguan ini di musica sacra, dimana para penyanyi hanya berkonsentrasi dengan menyanyi tanpa koreografi. Jadi saran gue, lebih hati-hati dalam menembak nada supaya tidak muncul kunci-kunci yang ajaib, okay.

Sekarang tentang harmonisasi. Hmm... gue nggak bisa memberi pendapat yang terlalu akurat untuk hal ini, karena gue nggak punya partiturnya jadi gue cuman bisa menebak-nebak tentang harmonisasi. Sayangnya, gue belum bisa merasakan harmonisasi yang berarti. Memang sih di bagian-bagian yang menembak tinggi, mayoritas jadi fortisimo, sebaliknya kalau sedang menembak nada bawah sebagian besar pasti jadi pianissimo. Tapi yang gue pengen tahu adalah, apakah memang seperti itu? Apakah setiap nada tinggi pasti fortisimo, dan setiap nada rendah pasti pianissimo? Misteri Illahi. Huahaha...

Well, untuk sekarang begitu dulu komentar gue. Ntar gue coba inget-inget lagi ada komentar lain atau tidak.

Sekarang nilai rata-ratanya. Drum roll please... hehehe...

8

A big fat eight!

Huahaha...

Selamat ya!

Haeh... Semoga nilai 8 gue sama seperti nilai 8 para juri di Venesia ntar. Wakakaka...

Pesan terakhir gue adalah... PeDe aja okey. Terutama untuk Folk Song. Karena sebagai orang Indonesia, kita selalu curang kalau sudah tentang Folk Song. Hehehe... Gimana mau nggak curang kalau Folk Song Indonesia sangat beraneka ragam dan eksotik dengan cirinya masing-masing. Jadi kalau Folk Song, gue yakin 60% pasti bisa menang selama lagu-lagu itu dibawakan dengan nada yang tepat. Jadi kalau sampai kalah, hieh... kelewatan.

Jadi PeDe-lah kalian semua, karena kalian sudah punya senjata pamungkas yang bernama Folk Song untuk memenangkan kompetisi ini!

Selain itu, berpeganganlah pada kata-kata yang ada pada salah satu musica sacra yang akan kalian bawakan. In Manus Tuas, Domine, Confide Spiritum Meum. Serahkan jiwa kalian pada Tuhan, dan biarkan Dia yang mengatur selanjutnya bagaimana.

God bless you all, and send you to victory!

Friday, April 17, 2009

I Am Madly, Deeply, Truly Fallen In Love... With susan Doyle



Gue baca tentang 'Tante' yang satu ini di koran Kompas hari ini, n jujur aja, gue jadi penasaran. Jadilah akhirnya gue browsing tentang dia, n setelah gue nonton video penampilan dia di acara Britain's Got Talent... gue cuman bisa terpesona.

Haeh... tante-tante gaek, tapi suaranya... mantabs... Sayang video dia di youtube nggak bisa di embed, sementara video yang bisa di embed kualitasnya agak kurang. Jadi coba dulu nonton video yang pendek ini, dan kalau masih penasaran, silahkan tonton video full-nya di:


Ooooh... I'm melting just listening to her voice. Emang sih masih ada bagian-bagian yang agak kasar, tapi mau gimana? Dia bukan penyanyi profesional juga. Tapi buat orang seumur segitu, power-nya kuat banget. Gue bisa nangkep nuansa mezzo-soprano dramatik dari suaranya. Range dia lumayan, sepertinya sih udah masuk ke Alto meskipun waktu nembak nada rendah suaranya belum stabil.

Tapi warna suara, power, dan pembawaan lagunya sudah sangat bagus sekali untuk ukuran non-profesional. DAMN! SHE'S GOOD!!!

Gue nggak sabar nunggu album dia keluar neeeh!! Cepetan dong Tante!!! Gak sabar nih pengen dengerin suara situ sampe puas!!! Hehehe...

Sunday, April 05, 2009

Kok Padet Ya Hari Ini?




Your Daddy Is Patrick Stewart


What You Call Him: Pa

Why You Love Him: He's the Mack Daddy

Who's Your Daddy?

Dari kemarin sepertinya ada saja kegiatan yang harus gue jalanin. Bukannya ngeluh sih, tapi gue sebenernya bukan jenis orang yang senang dengan kegiatan yang terlalu padat. Hehehe...

Sebenernya sih seneng-seneng aja bisa berkegiatan, tapi rasa capeknya yang kadang-kadang nggak nahan.

Kemaren gue ke UnTar buat ketemu sama Rahman. Gue pikir, karena toh mau ke kampus, so kenapa nggak sekalian nonton PSUT latihan. Jadilah gue nonton mereka latihan dari siang.

Mereka sudah kemajuan banget lho. Power-nya sudah terasa, meskipun kadang para cowok-cowoknya agak lemah. Bass-nya masih kurang dalem, tenornya angin-anginan (kadang powernya keluar, tapi kadang nggak), alto n sopran udah nggak ada complain dari gue deh karena udah top.

Astri sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik sekali membuat PSUT jadi seperti itu. Hieh... jadi pengen ikutan... hiks...

Agak sore akhirnya Rahman dateng. Kangen juga gue sama anak satu itu. Hehehe... Anehnya semua anak PSUT bilang kalo Rahman jadi lebih putih dari terakhir kita ketemu. Menurut gue sih nggak juga, tapi kayanya dia agak kurusan.

Cuman bentar bisa ketemu dia karena jam 6 gue udah capek banget habis begadang malam sebelumnya. Sampe rumah serasa pengen tewas, tapi ternyata nggak bisa tidur. Grr... menyebalkan! Akhirnya gue malah on-line. Tapi sekitar jam 12 udah beler banget dan akhirnya tidur juga deh gue.

Nah, hari ini gue udah janji ketemu geng gue waktu SMA. Kita semua kumpul di rumah gue.

Padahal gue masih belum puas tidur tapi karena kangen juga sama mereka, gue paksain bangun n ngobrol-ngobrol gila sama mereka. Hehehe...

Ternyata kita kumpul-kumpul lumayan lama juga karena mereka semua akhirnya pulang setelah jam 5 sore.

Tapi kegiatan gue belum selesai hari ini.

Pompa air di rumah gue ternyata rusak, jadi harus men-supervise proses benerin pompa dulu deh gue. Hieh...

Setelah itu kelar, ternyata masih harus urusin mobil dulu. Haeh...

Sehabis kelar masalah mobil, gue di kasih tahu sama tante gue kalo ternyata nama gue tidak terdaftar sebagai pemilih di lingkungan gue.

Gyaaa!!!

Ada-ada aja sih hari ini?

Setelah tanya ke pak RW, dia bilang kompi RW lagi kena virus n nama gue kelewat waktu dilakukan pamasukan data ulang. Untung aja gue nggak sendirian, ada 47 orang lainnya yang juga kelewat gitu. Jadilah gue nggak bisa ikut pemilihan legislatif tahun ini.

Menyebalkan...

Untungnya dia janji kalo nama gue akan ada di daftar pemilih waktu Pemilu Presiden, karena nama gue sudah dimasukin ulang tapi terlambat buat pemilu legislatif.

Hieh... untung aja gue bisa ikutan pemilu presiden. Kalo nggak mah itu namanya si RW minta dikudeta sama burung hantu surgawi!

Pemilu legislatif mah ya udah lah ya. Toh orang-orang DPR itu juga kesannya antara kerja n nggak kerja gitu, jadi kalo sampe mereka nggak becus kerja paling nggak kali ini gue nggak ikut nanggung dosanya. Wakaka...

Tapi kalo yang presiden mah gue pengen bisa ikut milih. Secara kalo sampe tuh presiden nggak becus kerjanya, gue kan pengen juga bisa nyumpah-nyumpahin dia. Kalo gue nggak ikut milih presiden, kan gue nggak punya hak maki-maki dia, orang gue nggak ikut milih. Khikhikhi...

Yah, begitulah 2 hari ini. Penuh dengan kegiatan, padahal hari minggu. Hiks...

Semoga besok (meskipun hari senin) tapi nggak sereibet hari ini lah. Bisa pingsan nih gue.