Sunday, September 28, 2008

Facebook dan Kenangan Masa Lalu




Your Hawaiian Name is:



Bane Nahele



Gue baru merasakan kegunaan dari Facebook (yaolo... telat banget ya?). Gue emang udah beberapa bulan punya account di facebook, tapi selama ini ya cuman seneng kirim-kirim virtual gift ke temen-temen gue, mainan sama virtual pet, dll. Selama itu, gue nggak pernah kepikiran buat memperluas jaringan sosial gue.

Sampai...

Dua hari yang lalu tiba-tiba ada friend request dari seseorang yang bernama "YPK Wijaya".

Gue cuman bisa bengong liat nama itu. Nama itu membawa banyak banget memori dari masa lalu gue. Gimana nggak? 12 tahun hidup gue habis di sekolah yang bernama YPK Wijaya, pastilah memori gue udah sebejibun tentang nama itu.

Ternyata, ada seorang alumni YPK Wijaya yang membuat account baru di facebook dengan nama itu. Kelihatannya sih tujuannya untuk mengumpulkan semua alumni YPK Wijaya yang sudah tersebar ke sudut-sudut dunia ini.

Setelah gue approve-pun, gue masih nggak terlalu mengharapkan banyak. Karena toh mau gimana lagi? Gue aja udah lulus dari situ 11 tahun yang lalu, dan gue nggak pernah denger kabar dari temen2 lagi sejak itu. Parahnya lagi, tuh sekolah sudah nggak ada lagi sekarang. Gedung sekolah YPK Wijaya sekarang sudah berubah fungsi menjadi sebuah kampus. Hahaha...

Ternyata, surprise... surprise... besoknya ada seseorang bernama Andreanes yang minta gue add sebagai friend di facebook.

Sekali lagi gue ngerem. Kenapa? Karena Andreanes alias JABON (kepanjangannya tanya aja sama dia sendiri) itu adalah senior gue di SMU YPK Wijaya. Dia setahun di atas gue, dan dia juga senior gue di PasKib (IYE! Gue dulu anggota PasKib! Kenape? Keberatan? Grrr...)

Gue ikut PasKib di SMU sudah persis sama seperti waktu gue jadi anggota PaDus di Universitas. Segalanya gue curahkan untuk PasKib. Pokoknya belajar nggak boleh MENGganggu PasKib. Huahahaha...

Cuman melihat dia saja, rasanya kepala gue langsung diterpa oleh badai memori 3 tahun gue jadi anggota PasKib. Mulai dari dicemplungin ke dalam empang, lari-lari muterin sekolah dengan wajah coreng moreng dengan cat minyak, dijemur dari pagi sampai sore, latihan formasi tiap pulang sekolah sampai maghrib, berdebat tentang formasi yang dibuat, pokoknya semua memori langsung ciung... ciung.... ciung... beterbangan di kepala gue.

Ahhh... jadi kebayang, gimana rasanya jadi orang yang jadi alumni sekolahan yang sampai sekarang masih ada. Pasti enak ya? Tiap pengen nostalgia, tinggal main aja ke sekolah itu. Hahaha...

Gue nggak bisa seperti itu. TK gue waktu masih Nol Kecil sudah digusur sejak lama. Trus sejak TK Nol Besar sampai gue lulus SMU, gue terus sekolah di YPK Wijaya (nggak bosen2 ya?). Sejak YPK Wijaya dirubah jadi kampus, gue dan temen-temen gue jadi nggak punya tempat untuk bernostalgia.

Apa mungkin gue bawa kutukan buat sekolahan yang pernah gue pakai sebagai tempat belajar? Sekolah tempat gue belajar, semua digusur. Mungkin aja kan? Tapi apa bisa ya Universitas Tarumanagara dan Universitas Indonesia digusur? Wakakaka... gak mungkin banget. Kampus2 segede gaban gitu gimana cara ngegusurnya?

Bisa aja sih... kalo Indonesia diinvasi oleh Amerika, dan kampus2 gue semua jadi sasaran rudal dan hancur semuanya. Pasti mau gak mau harus tergusur. Wakakaka... jauh banget ngayalnya.

Hhh... banyak banget kenangan2 gue di sekolah itu. Tapi sayangnya jaman2 itu (1986-1998) belum ada kamera digital, sedangkan kalau pakai kamera biasa, film-nya mahal. Belum lagi kalau harus nyuci film dan nyetak fotonya. Wew... 50.000 ribu aja bisa habis kali (inget! 50.000 tahun 80an dan 90an nilainya sama seperti 450.000-nya jaman sekarang!)

Karena itulah gue sama sekali nggak punya foto-foto kenangan waktu gue SMA. Hiks... Sedihnya jadi orang yang nggak punya kenangan masa lalu (lebay mode - on).

Tapi bener tuh. Gue mungkin cocok jadi agen rahasia, karena gue sedikit banget punya foto kenangan masa lalu. Jadi kalo ada orang yang mau menyelidiki masa lalu gue, pasti rada kesulitan. Hehehe...

Duh... jadi ngelantur kan? Ntar deh, mungkin di postingan selanjutnya gue cerita tentang kenangan-kenangan waktu SMU. Hieh... sudah 11 tahun yang lalu men! I feel so old.

Tapi tunggu... 11 tahun lalu dari sekarang... hmm... berarti gue lulus SMU umur 16 ya? Baru nyadar gue.

Thursday, September 25, 2008

The "F" Word



You Are 100% Weird



You're more than quirky, you're downright strange.

But you're also strangely compelling, like a cult leader.

How Weird Are You?

Oh good Lord. Gue tahu kalau untuk beberapa orang, kata ini masih sangat sangat sangat sangat sangat kasar, tapi pas gue baca joke ini di sini, gue nggak bisa menahan diri untuk berbagi. Kalau ada beberapa poin yang sulit kelihatan lucunya di mana, silahkan periksa wikipedia. Wakakaka... So enjoy! (NB: gue paling suka sama nomor 5)

These are the only ten times in history the "F" word has been acceptable for use...

10. "What the @#$% was that?" -Mayor Of Hiroshima, 1945

9. "Where did all those @#$%ing Indians come from?" -Custer, 1877

8. "Any @#$%ing idiot could understand that." -Einstein, 1938

7. "It does so @#$%ing look like her!" -Picasso, 1926

6. "How the @#$% did you work that out?" -Pythagoras, 126 BC

5. "You want WHAT on the @#$%ing ceiling?" -Michelangelo,1566

4. "Where the @#$% are we?" -Amelia Earhart, 1937

3. "Scattered @#$%ing showers.... my ass!" -Noah, 4314 BC

2. "Aw c'mon. Who the @#$% is going to find out?" -Bill Clinton, 1999

And . . . drum roll . . . . .

1. "Geez, I didn't think they'd get this @%#*^ing mad." -Osama bin Laden, November, 2001

Nepotisme










How You Life Your Life





You seem to be straight forward, but you keep a lot inside.


You're laid back and chill, but sometimes you care too much about what others think.

You tend to have one best friend you hang with, as opposed to many acquaintances.

You tend to dream big, but you worry that your dreams aren't attainable.


.

Gue inget waktu jamannya reformasi baru mulai, semua orang alergi dengan singkatan KKN yang artinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Sebegitu alerginya, sampai-sampai istilah lainnya yang memiliki singkatan KKN, seperti Kuliah Kerja Nyata, dirubah menjadi Kerja Praktek (KP). Itu istilah yang sekarang sering dipakai oleh mahasiswa jurusan tehnik dan desain sekarang ini. Sedangkan KKN untuk anak kedokteran sepertinya dihilangkan sama sekali, karena gue nggak pernah denger ada dokter yang sedang KKN. Sebagai gantinya, biasanya disebut sebagai Pengabdian. Hahaha... aneh-aneh saja.

.

Kembali pada KKN yang negatif. Gue kadang mikir, sekarang kan sudah ada KPK (Komisi Pemberantas Korupsi), tapi kok nggak ada KPN (Komisi Pemberantas Nepotisme) ya?

.

Well, tentang kolusi, itu sudah gue golongkan sebagai saudara kembar siam dari korupsi. Toh dua-duanya sudah pasti melibatkan uang kan? Atau paling nggak melibatkan keuntungan bagi orang-orang yang seharusnya tidak memperoleh keuntungan lebih dari pelaksanaan pekerjaan mereka (contoh: pegawai negeri).

.

Bagaimana dengan nepotisme? Yang gue ngerti, nepotisme maksudnya adalah mengangkat orang-orang seperti saudara-saudara kita sendiri, atau teman-teman kita ke kedudukan yang tinggi dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan kita. Bener kan?

.

Yang gue nggak ngerti adalah... kalau memang begitu, lalu bagaimana membuktikan bahwa nepotisme memang telah terjadi? Kalau ada seorang Bupati yang mengangkat anaknya sendiri yang kebetulan sudah menjadi pegawai negeri sipil untuk menjadi asisten hariannya, apakah itu termasuk sebagai nepotisme? Kalau memang ternyata pegawai negeri lainnya di kabupaten itu semuanya oneng kecuali si anak itu, apa salah kalau si bupati itu menunjuk si anak untuk jadi asistennya?

.

Bagaimana kalau kejadiannya seperti di Argentina? Presiden Kirchener mempunyai wakil presiden yang tidak lain adalah istrinya sendiri, itu bagaimana? Apa termasuk nepotisme juga? Itu kan istrinya, kurang nepotisme apalagi coba? Sekarang malah si istri itu menggantikan suaminya sebagai presiden karena dia memenangkan pemilu. Apakah itu salah?

.

Sedikit banyak gue harus mengakui kalau nepotisme adalah sesuatu yang praktis. Dalam bekerja, kita perlu orang yang bisa kita percayai. Dimana lagi kita bisa mencari orang seperti itu kalau bukan di antara keluarga atau teman-teman kita sendiri, ya tho?

.

Tapi memang ada kekurangannya sih. Sejauh ini gue bisa melihat ada 3 kekurangan dari nepotisme.

.

Pertama adalah, karena orang bawahan kita itu adalah anggota keluarga atau teman, ada kecenderungan buat kita untuk tidak tega menghukum mereka saat mereka melakukan kesalahan. Kalau istri jadi bos, trus suami jadi bawahan melakukan kesalahan saat berkerja, pasti si istri mikir-mikir beberapa kali untuk marah-marah sama si suami, kan nggak lucu kalau pangkal permasalahan ada di dalam pekerjaan, tapi efeknya bikin keluarga tercerai berai. Sebaliknya juga begitu, kalau si suami melaksanakan pekerjaan dengan baik, si istri juga nggak bisa seenaknya memuji atau memberi hadiah karena bisa mengundang rasa iri dari pekerja yang lain. Meskipun si suami memang benar-benar berjasa, tapi jasanya itu jadi tertutupi oleh kenyataan bahwa dia adalah 'suami bos'.

.

Kekurangan yang kedua adalah nepotisme berpotensi menghalangi berkembangnya bakat-bakat baru. Kalau ada pegawai yang berbakat besar tapi bukan keluarga bos dan dia susah naik pangkat karena selalu dikalahkan oleh pekerja lain yang merupakan keluarga bos, tentu bakatnya tidak akan pernah berkembang kan?

.

Kekurangan yang ketiga tentu saja kekurangan yang paling dikeluhkan oleh para reformis, yaitu fakta bahwa nepotisme bisa dipakai untuk menutupi korupsi dan kolusi. Kalau gubernur, bupati, dan camat, semuanya besaudara, pasti gampang sekali menutupi permainan kotor seperti korupsi dan kolusi.

.

Haeh... susah juga ya ternyata? Mungkin memang benar apa dibilang oleh filsafat jawa, semuanya itu harus sa'madyo (sedang-sedang) saja. Kalau kita jadi bos, dan kita mengangkat seorang saudara kita dan seorang teman kita sebagai orang kepercayaan, gue rasa itu sah-sah saja, karena toh itu kan hak si bos. Tapi untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ya sisa kedudukan yang lain tetap diisi oleh orang lain yang memang cocok untuk duduk di posisi itu.

.

Lagipula, punya saudara atau teman dekat di tempat kerja kan ada keuntungan sampingannya. Kita jadi punya orang untuk menemani kita kalau kita harus lembur. Hahaha... Coba kalau orang lain, mana mau nemenin kita. Kalau sodara kan enak, dia berani nolak nemenin kita, gampang aja, tinggal coret aja dari surat wasiat kita. Mwahahaha... (tega mode - on)

Saturday, September 20, 2008

Kyo Kara Maou!

Anime ini disiarkan di Animax dengan judul "God (?) Save Our King!". Semua orang pasti bertanya-tanya kenapa ada tanda tanya (?) di belakang kata 'God'. Hehehe... Yah, untuk sekarang diingat-ingat saja dulu, nanti dalam penjelasan lebih lanjut gue kasih tahu.

Well, cerita ini berputar di sekitar tokoh utama yaitu seorang murid SMA yang bernama Yuri. Suatu hari Yuri di'gencet' oleh seorang bully dengan cara kepalanya dibenamkan ke dalam WC sekolah. Ternyata dia terserap ke dalam air WC itu (eugh...) dan muncul di dunia lain.

Ternyata Yuri adalah calon raja di dunia lain itu dengan gelar "Demon King". Nah, karena dia seorang "Demon King" makanya di judul anime ini ada tanda tanya (?) di belakang kata "God". Aneh kan, masa seorang Raja Iblis berdoa untuk dilindungi oleh Tuhan.

Inti ceritanya sih biasa aja, cuman berkisar antara bagaimana si Yuri menyadari pentingnya tugasnya, lalu bagimana ia menjalani tugas itu, bagaimana ia bisa mencapai keputusannya untuk menerima posisi sebagai raja, dll. Tapi yang menarik dari anime ini adalah bagaimana tokoh Yuri berinteraksi dengan tokoh-tokoh lainnya yang mana sebagian besar adalah suku Iblis. Hahaha...

Sayangnya gue nggak bisa ngikutin anime ini dari awal, hiks... Yang menyebalkan adalah anime ini termasuk genre bishounen (cowok cantik), jadi tokohnya mayoritas adalah tokoh laki-laki cantik yang tidak jelas dia itu laki-laki atau perempuan. Ada sih tokoh-tokoh perempuan, tapi mereka cuman pelengkap yang numpang lewat saja.

Saking nggak jelas jenis kelaminnya, ada tokoh bernama Wolfram yang seharusnya menjadi tunangan Yuri. Tapi jujur, sampai sekarang gue nggak tahu dia itu laki-laki atau perempuan. Kalau nggak percaya, lihat dan nilai sendiri:

Yuri, tentu saja, adalah yang memakai mahkota, dan Wolfram adalah yang berbaju biru. Sepanjang gue nonton film ini, gue berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui dia itu laki-laki atau perempuan, tapi sampai sekarang masih nggak jelas. Oh well...

Sekarang film ini sudah masuk season 3, dan gue lagi nonton di youtube. Makanya rada jarang bikin entry. Wakakaka... Maklum ya.

Tambahan: Akhirnya gue tahu si Wolfram itu ternyata memang cowok. Tapi karena di dunia lain itu pernikahan sesama jenis adalah hal yang sama lumrahnya dengan pernikahan berbeda jenis kelamin, jadi dia ditunangkan kepada Yuuri, dan di masa depan direncanakan mereka akan menikah. Haeh...

Saturday, September 13, 2008

Hobi Foto

Haeh... untuk nenek gue bukan produksi generasi jaman sekarang ya. Kalau iya, pasti dia sekarang sudah menjadi salah satu photography maniac seperti beberapa orang temen gue *melirik perlahan-lahan ke arah ibu gajah*.

Contohnya ya seperti foto di atas. Foto itu subyeknya adalah om gue berserta sepedanya. Kenapa foto ini diambil? Karena nenek gue minta supaya foto ini diambil.

Padahal om gue udah biasa pergi ke mana-mana naik sepedanya. Dia juga gabung sama gerakan Bike To Work di kantornya, jadi dia juga beberapa kali dalam seminggu pulang pergi kantor pakai sepeda. Dan itu sudah berjalan hampir setahun ini. Jadi ngeliat om gue dengan sepedanya sudah bukan pemandangan aneh buat gue dan nenek gue.

Tapi tetep, nenek gue nyuruh supaya om gue difoto. Ayayayai...

Begitulah nenek gue. Semuanya harus difoto. Nggak perlu ada alasan, nggak perlu ada acara, pokoknya semua harus difoto. Hidup Foto! (kata nenek gue, hehehe...)

Untung aja sekarang sudah ada kamera digital, jadi nggak ribet pake film. Coba kalo dulu, ada tamu main ke rumah pasti nenek gue minta supaya tuh tamu difoto, pas film-nya dalam kamera udah habis, jadilah kita kebakaran jenggot pergi ke tukang foto buat beli film. Hieh...

Saking malesnya, pernah kakek gue ngebohongin nenek gue dengan cara memotret tamu-tamunya tanpa film. Hihihi... jadi tuh para tamu cuman nyengir dan kena blitz tanpa ada film di dalam kameranya. Huahaha...

Yah, sudahlah. Namanya sudah kesenangannya begitu, gue mau bilang apa? Toh kesenangannya yang ini nggak susah juga buat memenuhinya, jadi ya gue penuhi aja.

"Tok!"

"Iya Nek?"

"Ini ada tikus curut lagi cuci muka di depan nenek. Ih, lucu banget. Difoto dong!"

"Iya, tunggu dulu ya. Curutnya suruh cuci muka lebih lama ya."

Yah, begitulah sodara2. Entry gue segini dulu, karena gue harus ngejar-ngejar curut buat jadi foto model gue. Love you all. Smooch...!

Wednesday, September 10, 2008

Pesta Perkawinan

You Are 55% Addicted to Blogthings


You're a Blogthings fiend - addicted but not totally dependent.
So what if you know your personality type by heart?

And while you may feel like Blogthings is crack...
There are people much worse off than you!

How Addicted To Blogthings Are You?


Hari ini (tanggal 10 September 2008), gue perki ke acara perkawinan temen gue. Nama dia Frans dan dia adalah temen seangkatan gue di FH UnTar trus dia juga jadi temen seangkatan gue lagi di Notariat UI.

Gue dateng ke perkawinan dia barengan sama temen gue Nana. Gue jemput dia karena dia udah teler kecapekan habis kerja seharian (hiks... iri gue sama yang udah dapet kerja...)

Kita emang dasarnya anak-anak alim, jadi kita santai aja dateng ke acara resepsi perkawinan itu. Meskipun di dalam hati juga rada-rada bertanya-tanya karena acara perkawinannya itu diadakan di HAILAI ANCOL!

Hieh... dasar emang anak polos... kita anggep acara itu ya seperti acara perkawinan biasa yang paling kita dateng, isi buku tamu, salaman sama penganten yang selalu berdiri di pelaminan, makan-makan prasmanan, ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang kita kenal, foto-foto, trus pulang.

Ternyata oh ternyata...

Bagitu dateng udah merasa aneh, karena nggak ada among tamu di pintu depan. Tapi ya sudah lah, siapa tau emang nggak pake among tamu karena pintu depan Hailai itu langsung mengarah ke tangga, jadi nggak ada tempat juga buat para among tamu berdiri.

Trus kita lanjut naik tangga n langsung ketemu meja penerima tamu. NGGAK ADA ORANG! Yang tamu cuman gue n si Nana doang, sementara yang jaga meja juga cuman ada 2 orang.

Sampe situ aja perasaan udah aneh. Karena udah beda banget sama acara kawinan konvensional.

Akhirnya kita cuek aja n nekat masuk ke ruang perkawinan yang luas banget n penuh meja. Okay... sampe sini emang masih beda (kan masih jarang tuh pesta resepsi kawinan pake konsep sitting dinner), tapi paling nggak masih normal lah.

Setelah sempat tengak tengok, celingak celinguk, n bengong sejenak karena ngeliat pelaminan dalam keadaan kosong (pengantennya dan para orang tua nggak ada di pelaminan), akhirnya ada Wedding Organizer (WO) yang ngedeketin kita dan mengarahkan kita ke meja yang masih kosong.

Setelah duduk, barulah gue n temen gue itu menyadari bahwa ada sesuatu yang amat sangat nggak pas buat acara perkawinan. Apakah itu?

Ehm... di panggung yang juga diatur sebagai pelaminan tampak 3 orang wanita sedang bernyanyi-nyanyi (yup... mereka menyanyi di atas pelaminan), dan baju mereka... bener-bener baju KABARET! Pokoknya kalo mereka muncul di film Moulin Rouge, mereka pasti cocok banget. Lha wong bajunya sudah jubah yang menerawang, berbulu-bulu, hiasan rambut yang amat sangat bling-bling, dan baju dalamannya (yup, keliatan kok dalemannya) penuh dengan glitter-glitter dan berbentuk seperti baju renang.

Haiyah... ini resepsi perkawinan apa pertunjukan kabaret?

Trus sukur kalo cuma mereka yang begitu. Selama 1 1/2 jam gue di sana, sepanjang acara isinya dance dan nyanyi-nyanyi seperti konser. Pengantennya cuman naik ke panggung sebentar buat potong kue dan habis itu langsung disambung dengan dance dari kelompok tari SEXY DANCER!

Sukur kalau cuman namanya doang yang sexy, baju mereka juga menyesuaikan dengan namanya saudara-saudara. Gue bener-bener speechless sepanjang acara.

Udah gitu makin malam bajunya makin minim lagi. Kalo pertama-tama mereka masih pake jubah yang menerawang, selanjutnya mereka pakai baju renang, lanjutannya lagi mereka pakai bikini. Semuanya penuh dengan bling-bling dan bulu-bulu. Haeh...

Tariannya dong... Udah persis seperti tarian striptease abis.Gila aja tuh cewe-cewe pada nari-nari sambil ngangkang sana ngangkang sini seperti nggak kenal malu. Tinggal mereka lepasin aja baju mereka satu-satu, jadilah mereka nari striptease.

Apalagi lagu yang mengiringi tarian mereka adalah lagu-lagu dugem yang bass-nya gila-gilaan. Pokoknya udah bener-bener nuansa clubbing, sama sekali bukan nuansa resepsi. Tingga matiin lampu, pasang lampu disko, keluarin bir sebanyak-banyaknya, maka jadilah acara itu berubah menjadi acara clubbing.

Tentang makanan juga begitu. Course-nya banyak banget. Tadi aja gue baru sampe course ke-8 udah jam setengah 10 malam, dan menurut pelayannya masih ada beberapa course lagi. OMG! Mau sampe kapan tuh pesta?

Akhirnya gue n Nana udah cukup merasa kekenyangan (dan bingung ngeliatin tarian-tarian vulgar) membulatkan tekat untuk berjalan menembus lautan manusia dan meja demi bisa ketemu dan salaman sama Frans.

Untungnya bisa ketemu. Setelah itu kita langsung ngacir pulang.

Haiyah... aneh-aneh aja.

Untuk sementara ini, acara pesta resepsi ini adalah pesta resepsi paling ajaib yang pernah gue hadiri. Pokoknya gue tinggal menunggu apakah di masa depan ada acara resepsi yang lebih ajaib dari ini yang akan gue hadiri.

Tuesday, September 09, 2008

Puasa

You are a Believer


You believe in God and your chosen religion.


Whether you're Christian, Muslim, Jewish, or Hindu...


Your convictions are strong and unwavering.


You think your religion is the one true way, for everyone.

What's Your Religious Philosophy?

Hmm... sudah masuk bulan puasa lagi ya? Hehehe... The one special month in a year.

Setiap orang muslim punya cara pandang sendiri-sendiri terhadap bulan puasa. Ada yang memandang sebagai kesempatan untuk beribadah dengan lebih baik dari bulan-bulan lainnya, ada yang menggunakan bulan puasa untuk lebih bisa mengendalikan diri (dan bahkan untuk diet), dan bahkan ada juga yang menganggap bulan puasa sebagai biasa-biasa saja.

Gue termasuk golongan yang suka memandang bulan puasa sebagai bulan untuk mencoba sesuatu yang out of the ordinary, lain dari yang biasanya. Bisa juga kan dilihat dari sisi itu?

Biasa kita makan 3 kali sehari (meskipun gue jarang makan pagi), begitu bulan puasa cuman makan 2 kali sehari, yaitu pas buka dan sahur. Kalau di bulan lain kita bisa dimarahin karena makan malam-malam (orang bilang bisa bikin gendut), tapi di bulan ini kita malah cuman bisa makan di malam hari, bahkan di tengah malam buta.

Kalau biasanya nggak punya alasan sering-sering ke mesjid, sekarang malah setiap malam diwajibkan ke mesjid buat tarawih. Kalau biasanya nggak punya kebiasaan makan tanpa desert, di bulan puasa bisa-bisa serumah demonstrasi kalau nggak ada kolak atau blewah. Hahaha...

Iya kan?

Bulan puasa bukan cuman mengajari kita bagaimana melawan hawa nafsu, tapi juga mengajari kita bagaimana caranya menghadapi perubahan. Hari ini kita masih makan di siang hari, besoknya kita sudah tidak boleh. Sementara begitu puasa selesaipun, perubahan itu juga masih terasa aneh. Biasanya kita nggak boleh makan siang-siang, begitu bulan puasa selesai kita malah harus sarapan dan makan siang. Adaptasi ekstrim kan?

Sebagai manusia kita nggak bisa lari dari perubahan. Perubahan harus dihadapi, dijalani, dan dijadikan bagian dari hidup kita. Itulah salah satu sisi bulan Ramadhan yang bisa gue tangkap, tapi sayangnya nggak pernah dibahas hehehe...

Semoga bulan puasa ini bisa membawa berkah untuk semua yang menjalaninya. Amin...

Thursday, September 04, 2008

DAI SENTAI GOGGLE V



Meskipun gue lebih suka sama kartun-kartun Disney, tapi sebagai anak cowok gue nggak bisa sepenuhnya lepas dari pesona film-film super sentai. Hehehe...

Dan dari semua film super sentai, favorit gue sepanjang masa adalah Dai Sentai Goggle V. Huahahahaha...

Nih film adalah produksi tahun 1982, jadi kalau dari saat ini sudah 26 tahun yang lalu, tapi emang dasarnya favorit, nih film nggak bisa lepas dari kepala gue.

Jaman sekarang sih film seperti ini sudah banyak banget. Lihat aja seri-seri film Power Ranger yang sekarang sudah entah berapa banyak serinya sampe gue bingung sendiri ngikutinnya, dan akhirnya gue nyerah sama sekali untuk ngikutin.

Ceritanya emang sederhana banget sih. Mereka satu kelompok berusaha menyelamatkan dunia dari kelompok penjahat yang bernama Deathdark. Just as simple as that.

Mungkin sekilas film-film jenis ini nggak mendidik, tapi gue sebagai salah satu 'korban' dari film seri ini bisa menarik pelajaran moral sederhana darinya. Yaitu bahwa kita harus belajar untuk berkerja dalam satu tim.

Memang sih ada keadaan-keadaan di mana kita harus mengerjakan sesuatu sendirian, tapi kita juga harus bisa berkerja sebagai satu tim kalau memang keadaan menuntut untuk demikian. Mungkin ini hal remeh, tapi untuk anak-anak kecil yang cenderung masih egosentris, egoistik, dan hanya mementingkan diri sendiri, mempunyai role model yang menunjukkan bahwa berkerja sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama adalah sesuatu yang berguna.

Gue bilang begitu karena dalam kehidupan sehari-hari kita jarang banget bisa mengekspose anak-anak kepada suatu keadaan dimana para orang dewasa berkerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan. Kalaupun ada, pasti anak kecil sudah keburu bosen duluan selama mereka menonton para orang dewasa menjalani proses berkerja sama. Ya kan?

Jadi kesimpulannya, kalau punya anak kecil suruhlah mereka nonton film-film seperti ini. Huahahaha... (ketahuan deh ada udang di balik bakwan, hehehe...)

Tapi emang film ini sangat sangat sangat membuat ketagihan. Dan parahnya, banyak juga fans dari kaum hawa. Udah sering banget gue denger temen-temen gue yang cewe bilang kalau mereka waktu masih kecil punya cita-cita pengen jadi Goggle Pink.

Kalau inget-inget itu gue pasti senyum-senyum sendiri. How innocent were we to believe that such things really does exist?

Waktu dulu gue nonton film ini, yang gue kepengenin cuman satu, yaitu gelang punya mereka. Karena gelang itu selain bisa membuat mereka berubah wujud juga berfungsi sebagai komunikator (seperti hand phone jaman sekarang). Dulu rasanya mimpi banget bisa punya barang seperti itu.

Tapi anak-anak jaman sekarang udah nggak perlu mimpi lagi, karena mereka baru masuk SD aja udah dibawain Hand Phone sama orang tuanya. Hhh...

Just a thought, para goggle v itu pasti menderita kalau mereka ada di jaman sekarang. Kenapa? Karena operator cell phone jaman sekarang suka rese, signalnya lemah banget dan sering putus.

Goggle Red: "Black, Blue, Yellow, Pink, bantuin gue dong. Gue diserang monster nih."
Goggle Black: "Apaan? Gak kedengeran gue."
Goggle Blue: "Duh, kok putus-putus gini sih?"
Goggle Yellow: "(operator) Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi."
Goggle Pink: "Ntar dulu ya, temen gue udah call waiting nih dari tadi."

Goggle Red: "AAAARGH!!!" *crot* (dibunuh sama monsternya)

Kasian gak sih? Hehehe...

Btw, buat yang kangen sama lagu theme song-nya Goggle V, udah gue posting di sini.