Monday, October 13, 2008

Ketika Hak Berubah Menjadi Kewajiban

Your Mood Ring is Orange


Stimulating ideas

Daring

Full of desires

Mood Ring Generator

Salah satu perasaan yang paling nggak enak adalah, ketika lo harus melakukan sesuatu yang sebenarnya memang ingin lo lakukan, tapi lalu hal itu berubah menjadi sesuatu yang 'wajib' untuk lo lakukan. Perubahan status sesuatu itu dari sesuatu yang merupakan hak untuk dilakukan lalu berubah menjadi sesuatu yang wajib untuk dilakukan, membuat perasaan menjadi malas untuk melakukannya.

Yang jadi pertanyaan. Apakah kalau itu terjadi, lo akan tetap melakukan hal itu dengan senang hati?

Gue pribadi mungkin akan tetap melakukannya, tetapi melakukannya dengan senang hati? Mungkin nggak.

Ketika sesuatu berubah dari hak menjadi kewajiban, perubahan itu akan membawa konsekuensi. Yang mana artinya pada saat kita melaksanakan kewajiban itu, kita harus melaksanakannya sebaik mungkin.

Itulah yang membedakan antara hak dan kewajiban. Ketikan kita melaksanakan hak kita, kita hanya punya diri kita sendiri sebagai ukuran. Baik atau buruk, berhasil atau gagal, itu semua tergantung pada ukuran kita sendiri. Nggak perduli pendapat orang, selama kita puas, maka hal itu sudah baik. Itulah hak.

Tetapi kewajiban lain ceritanya. Kita harus melaksanakannya dengan memenuhi segala ukuran yang diharapkan oleh orang lain dari diri kita pada saat kita melaksanakannya.

Dengan perbedaan seperti itu, bagaimana mungkin perasaan yang mengikuti pada saat kita melakukan hal yang merupakan hak dan hal yang merupakan kewajiban bisa sama? Itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Hhh... here I go again. Talking nonsense. Sepertinya gue cuman pengen menulis sesuatu saja.

No comments: